Jumat, 03 Desember 2010

WikiLeaks akhirnya pindah tempat.


Pendiri situs "peniup pluit" Wikileaks, Julian Assange angkat bicara soal pembunuhan domain wikileaks.org. Dari tempat persembunyiannya, Assange menyatakan masalah ini sangat serius dan suatu bentuk sensor sebuah negara.  

"Tapi kami tidak gentar, serangan ini tidak akan menghentikan misi kami," ujar Assange seperti dikutip dari laman situs Guardian, Jumat (3/12).  "Masalah ini justru menjadi alarm atas penegakkan hukum di Amerika Serikat." 

Wikileaks yang beralamat di Wikileaks.org "dibunuh" oleh pemilik domain EveryDNS.net, sebuah perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat. EveryDNS. net tidak menjelaskan alasannya, namun mereka melakukan itu karena takut berita wikileaks berimbas kepada 500.000 pelanggannya.   
 
Empat jam setelah pengumuman matinya situs wikileaks.org, wikileaks mengumumkan domain baru: wikileaks.ch. Dalam akun twitter Wikileaks ditulis: Wikileaks pundah ke Swiss dengan alamat http://wikileaks.ch/  selain alamat tersebut, sebuah alamat di Jerman dengan nama wikileaks.dd19.de juga muncul pada Jumat (3/12) pagi waktu setempat. 

Wikileaks pada Senin lalu membocorkan 250.000 kawat diplomatik milik kedutaan Amerika Serikat. Kawat diplomatik berisi laporan yang sifatnya sangat rahasia. Pemerintah AS sedang menyelidiki WikiLeaks setelah membocorkan dokumen kawat diplomatik pemerintah AS. Mereka marah karena bocornya dokumen diplomatik yang sangat sensitif.   
 
Sebelumnya situs penyedia jasa internet, Amazon juga memutus hubungan dengan Wikileaks. Wikileaks dinilai telah melanggar ketentuan dan syarat Amazon. Wikileaks, menurut Amazon, tidak memiliki hak mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut. 

Rabu, 01 Desember 2010

Julian Assange, WikiLeaks dan Rahasianya.

Dokumen-dokumen rahasia milik militer AS yang dibocorkan Wikileaks disebut-sebut sebagai kebocoran dokumen militer terbesar sejak Perang Vietnam, yang dianggap akan membahayakan keamanan pasukan maupun publik AS. Namun pemilik situs Wikileaks, Julian Assange dalam pembicaraan lewat telepon dari London, dengan situs Gulf News mengatakan bahwa ia masih punya tumpukan dokumen militer rahasia lainnya, yang siap ia unggah ke situsnya, Wikileaks dalam waktu dekat. Tidak tanggung-tanggung, menurut Assange, dokumen rahasia yang masih ada di tangannya berjumlah sekitar 15.000 dokumen yang kebanyakan berupa laporan-laporan intelijen. Dalam keterangan persnya di London, Senin (26/7) ia mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu bisa menjadi bukti adanya kejahatan perang.
Assange mengaku tidak mau menyerahkan dokumen-dokumen itu pada lembaga penyelidik kejahatan perang internasional dengan alasan, mempublikasikannya di situs internet dan menarik perhatian banyak orang lewat media massa lebih efektif daripada menyerahkan dokumen itu pada lembaga investigasi internasional dan mendesak mereka untuk menindaklanjuti bukti dalam dokumen-dokumen rahasia yang dimiliknya.
"Dari pengalaman kami, bahwa keberanian itu bisa menular," kata Assange, warga Australia yang menyandang gelar Ph.D bidang fisika itu. Ia mengatakan, satu hal yang ia khawatirkan adalah "Kami tidak bisa menegakkan keadilan atas materi-materi yang telah kami berikan."
Lelaki yang selalu melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan membawa ransel berisi laptopnya itu tidak mau menjawab ketika ditanya siapa yang berada dibelakang dirinya, sehingga ia mendapatkan begitu banyak informasi rahasia dan berani menyebarluaskannya.
Assange, 39, yang juga mantan hacker komputer itu hanya mengatakan, "Kami punya berkas-berkas yang menjadi keprihatinan setiap negara di dunia. Ribuan database dan berkas tentang berbagai negara."
Situs Wikileaks mulai mengunggah informasi-informasi yang isinya sensitif sejak tahun 2006. Waktu itu Assange baru membuat situs Wikileaks yang ia kendalikan dari sebuah rumah di dekat Universitas Melbourne.
Informasi yang diunggah Assange mulai dari dokumen dari Church of Scientology sampai transkrip pesan-pesan kabel yang dikirim Kedutaan Besar AS, rekaman video rahasia dan sebagainya. Tak heran jika Wikileaks punya banyak "musuh" mulai dari para bankir Inggris sampai para politisi Kenya.

Wikileaks mulai menarik perhatian publik AS ketika situs itu mempublikasikan rekaman video tentang penembakan yang dilakukan tentara angkata udara AS terhadap warga sipil di Baghdad dari atas helikopter Apache. Rekaman itu menghebohkan publik AS dan membuat berang militer AS, karena dalam rekaman video tersebut terdengar tentara-tentara yang menembaki warga sipil tertawa-tawa di atas helikopternya.
Dan hari Minggu (25/7), Wikileaks kembali membuat militer AS "kebakaran jenggot" karena situs itu mengunggah 90.000 dokumen rahasia militer AS terkait perangnya di Afghanistan. Assange mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu bisa menjadi bukti adanya kejahatan perang yang dilakukan AS di Afghanistan.
Situs Wikileaks sendiri tidak punya kantor khusus dan hanya sebuah situs yang dikelola Assange dengan bantuan kurang dari 10 orang yang menjadi relawan untuk mengelola situs tersebut. Assange sendiri tidak punya alamat tetap dan selalu melakukan perjalan ke berbagai tempat. Assange kadang menghilang dari publik untuk beberapa bulan dan hanya muncul ketika ia melakukan keterangan pers tentang dokumen-dokumen terbaru yang ia unggah ke situsnya.
Latar belakang kehidupan Assange juga tak banyak diketahui. Namun media massa Australia menyebut sosok Assange sebagai tipikal orang yang masa kecilnya "bermasalah". The Age, mengutip pernyataan Assange yang mengatakan bahwa dirinya pernah bersekolah di 136 sekolah berbeda, termasuk sekolah dalam bentuk korespondensi pada tahun 1991. Ketika masih remaja, Assange pernah ditangkap dan dikenakan tuduhan beberapa kali meng-hack komputer orang. Ia dinyatakan bersalah dan dikenakan denda.


Ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia yang disusun Kedubes AS di Jakarta [baca: Ribuan Dokumen AS Tentang Indonesia Dibocorkan WikiLeaks]. Di antaranya ada laporan Congressional Research Service; Report RS21874 tentang hasil Pemilu 2004 Indonesia.
Menurut informasi yang tersebar di laman milist Rabu (1/12) ini, dokumen sangat rahasia milik AS yang berkaitan dengan Prancis mencapai 1.582 banyaknya. Di antaranya mencakup soal Presiden Nicolas Sarkozy, sebanyak 256 dokumen rahasia, dan dokumen resmi biasa mencapai 1.937.
Soal Spanyol, WikiLeaks membeberkan 898 dokumen sangat rahasia versi Amerika. Angka itu masih ditambah 103 dokumen rahasia, dan 2.619 dokumen biasa.
Data dan informasi negara Turki menjadi yang terbanyak kedua dibocorkan, setelah Irak. Jumlahnya mencapai 3.298 dokumen sangat rahasia--termasuk mengenai Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan--577 dokumen rahasia, dan 4.043 dokumen resmi biasa.
Sementara soal Irak, dokumen amat rahasia yang dibocorkan mencapai sebanyak 4.127. Tambahannya, ada 1.158 dokumen berkategori rahasia dan 1.392 lainnya untuk dokumen berskala biasa. Periode informasi itu meliputi aktivitas sejak 2002 hingga 2004, soal Yordania dan Kuwait.
Secara keseluruhan, tepatnya ada 97.080 dokumen tergolong sangat rahasia yang tersebar luas oleh WikiLeaks. Jumlah tadi bertambah lagi dengan 75.792 dokumen biasa, 58.095 dokumen hanya untuk internal, 11.322 dokumen rahasia, 4.678 dokumen sangat rahasia yang tak boleh diakses non-AS (Noforn), dan 4.330 dokumen rahasia lainnya.
Merujuk rincian jenis, 145.222 dari data tadi berkaitan dengan hubungan politik eksternal, 122.954 soal internal pemerintah, 49.016 tentang ekonomi, 28.760 mengenai teroris dan terorisme, 23.857 tentang perdagangan luar negeri, dan 23.054 dokumen tentang intelijen

Hingga kini Julian Assange si pendiri situs WikiLeaks menjadi incaran polisi internasional. Dia dituduh melakukan tindakan beberapa tindakan asusila, Surat penangkapan terhadap dia dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Internasional di Gothenburg, Swedia, pada 18 November. Sedangkan pemerintah Australia telah bergabung dengan Amerika Serikat dalam melancarkan penyelidikan mengenai apakah Assange dan WikiLeaks telah melanggar peraturan keamanan atau pidana.
Dalam wawancara dengan media Jerman, Der Spiegel, Assange mengatakan bahwa ia sangat menikmati kegiatannya menciptakan sistem-sistem komputer berskala luas dan menolong orang yang tak berdaya.
"Saya senang membantu orang yang rentan oleh bahaya dan memberangus para bajingan. Pekerjaan ini sangat menyenangkan," tandasnya.


Julian Assange, yang dilahirkan di Townsville, Queensland, telah menghilang sejak WikiLeaks secara kontroversial mulai menerbitkan lebih dari 250.000 dokumen rahasia pemerintah AS.(many sumber)

nb.
Tentunya kami tetap akan menunggu bocoran rahasia selanjutnya... hehehe..
Jangan sampai ketangkap yach Julian Assange...??? maju terus WikiLeaks....

Mau lihat rahasia-rahasia yang sudah di publikasikan WikiLeaks...??
Silahkan Klik Di Sini.